OBSERVASI ANAK ADHD


LAPORAN HASIL OBSERVASI
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (HIPERAKTIF)
Mata Kuliah    : Kompensatoris anak hiperaktif
Dosen : Septi Ariyanti, M.Pd



Penyusun:
KAHARIAH  (1610127720036)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KHUSUS
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2018

Kata Pengantar

Syukur alhamdulillah  kami panjatkan kehadirat ALLAH  SWT, karena atas  segala rahmat dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Walau pun  dalam penyelesaiannya banyak  sekali mendapat  hambatan – hambatan, namun pada akhirnya semua hambatan  tersebut  dapat teratasi.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kompensatoris Anak Hiperaktif Tujuan  penyusunan  makalah ini  adalah  untuk  mengenali dan memahami  anak berkebutuhan khusus yang mengalami hambatan tingkah laku ( hiperaktif),
Kami menyadari, bahwa dengan keterbatasan ilmu pengetahuan dan kemampuan kami dalam penyusunan makalah  ini, dirasakan masih jauh dari sempurna, maka untuk itu kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan penulisan makalah ini.
Mudah-mudahan segala amal baik yang telah diberikan kepada kami  mendapat balasan yang setimpal dari ALLAH SWT. Harapan  kami mudah-mudahan makalah  ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.


Kotabaru,   November  2018



Penyusun








Daftar isi


Kata pengantar
Daftar isi
BAB I pendahuluan
A.Latar belakang………………………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………….
C. Tujuan……………………………………………………………………………………….
BAB II Kajian Teori
BAB III Pembahasan
A. Fropil Sekolah……………………………………………………………………………….
B. Identitas Siswa……………………………………………………………………………….
C.Pelaksanaan Observasi……………………………………………………………………….
            1. Tempat Observasi…………………………………………………………………….
            2. Waktu Observasi……………………………………………………………………..
            3.Hasil Observasi………………………………………………………………………..
BAB IV Penutup
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………..
B. Saran…………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA












BAB
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Perilaku siswa-siswi usia sekolah saat ini beragam, salah satu perilakunya adalah anak-anak yang sangat sulit di atur, tidak bisa diam dan seolah-olah tidak memperhatikan pelajaran di kelas. Anak-anak tersebut biasanya mengalami gangguan dalam perkembangannya yaitu gangguan hiperkinetik yang secara luas di masyarakat disebut sebagai anak hiperaktif.
Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini juga disebut sebagai gangguan hiperkinetik. Dahulu kondisi ini sering disebut minimal brain dysfunction syndrome.
Gangguan hiperkinetik adalah gangguan pada anak yang timbul pada masa perkembangan dini (sebelum berusia 7 tahun) dengan ciri utama tidak mampu memusatkan perhatian, hiperaktif dan impulsif. Ciri perilaku ini mewarnai berbagai situasi dan dapat berlanjut hingga dewasa. Dr. Seto Mulyadi dalam bukunya Mengatasi Problem Anak Sehari-hari mengatakan pengertian istilah anak hiperaktif adalah : Hiperaktif menunjukkan adanya suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak. Perilaku ini ditandai dengan sikap tidak mau diam, tidak bisa berkonsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya atau impulsif. ADHD adalah sebuah kondisi yang amat kompleks; gejalanya berbeda-beda.

Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini juga disebut sebagai gangguan hiperkinetik. Dahulu kondisi ini sering disebut minimal brain dysfunction syndrome. Terhadap kondisi siswa yang demikian, biasanya para guru sangat susah mengatur dan mendidiknya. Di samping karena keadaan dirinya yang sangat sulit untuk tenang, juga karena anak hiperaktif sering mengganggu orang lain, suka memotong pembicaraan guru atau teman, dan mengalami kesulitan dalam memahami sesuatu yang diajarkan guru kepadanya. Selain itu juga, prestasi belajar anak hiperaktif juga tidak bisa maksimal. Untuk itulah dibutuhkan suatu pendekatan untuk membantu anak-anak yang hiperaktif tersebut supaya mereka dapat memaksimalkan potnsi diri dan meningkatkan prestasinya.
Ditinjau secara psikologis, hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal yang disebabkan disfungsi neurologia dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian. Begitu pula anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian.
Gangguan ini disebabkan kerusakan kecil pada system saraf pusat dan otak sehingga rentang konsentrasi penderita menjadi sangat pendek dan sulit dikendalikan. Penyebab lainnya dikarenakan temperamen bawaan, pengaruh lingkungan, malfungsi otak, serta epilepsi. Atau bisa juga karena gangguan di kepala seperti geger otak, trauma kepala karena persalinan sulit atau pernah terbentur, infeksi, keracunan, gizi buruk, dan alergi makanan.
Pendekatan ini yaitu dengan adanya bimbingan konseling berupa layanan / treatment yang sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga dengan demikian, diharapkan setiap anak akan memperoleh haknya untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik tanpa terkecuali, karena pengajaran yang diberikan telah disesuaikan dengan kemampuan dan kesulitan yang dimilikinya.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:
      1. Apa pengertian Hiperaktif?
      2. Apa saja ciri-ciri Anak Hiperaktif ?
3. Apa faktor-faktor penyebab hiperaktif pada anak ?
4. Apa saja problem-problem yang biasa dialami oleh anak  hiperaktif ? 
5. Bagaimana penanganan untuk Anak Hiperaktif ?










BAB II
DASAR TEORI


A.    Pengertian Hiperaktif
Kata “hiperaktivitas” (hiperaktivity) digunakan untuk menyatakan suatu pola prilaku pada seseorang yang menunjukan sikap tidak mau diam, tidak menaruh perhatian dan implusif (semau gue).Anak-anak yang hiperaktif selalu bergerak. Mereka tidak mau diam bahkan dalam situasi-situasi, misalnya ketika sedang mengikuti pelajaran di kelas yang menuntut agar mereka bersikap tenang. Mereka tidak pernah merasakan asyiknya permaianan atau mainan yang umumnya disukai anak-anak lain seusia mereka, sebentar-sebentar mereka tergerak untuk beralih dari permainan atau mainan satu ke yang lain.
Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini juga disebut sebagai gangguan hiperkinetik. Dahulu kondisi ini sering disebut minimal brain dysfunction syndrome. Gangguan hiperkinetik adalah gangguan pada anak yang timbul pada masa perkembangan dini (sebelum berusia 7 tahun) dengan ciri utama tidak mampu memusatkan perhatian, hiperaktif dan impulsif. Ciri perilaku ini mewarnai berbagai situasi dan dapat berlanjut hingga dewasa dalam Irawati Ismail (2009).
Dr. Seto Mulyadi dalam Irawati Ismail (2009) dalam bukunya “Mengatasi Problem Anak Sehari-hari“ mengatakan pengertian istilah anak hiperaktif adalah : Hiperaktif menunjukkan adanya suatu pola perilaku yang menetap pada seorang anak. Perilaku ini ditandai dengan sikap tidak mau diam, Tidak bisa berkonsentrasi dan bertindak sekehendak hatinya atau impulsif.
Hiperaktivitas juga mengacu ke tiadanya pengendalian diri, misalnya mengambil keputusan atau kesimpulan tanpa memikirkan akibat-akibat yang mungkin timbul, dan sering menyebabkan pelakunya terkena hukuman atau mengalami kecelakaan.
Hiperaktivitas tidak selalu harus dinyatakan sebagai penyakit. Kendatipun demikan, hiperaktivitas juga bisa merupakan gejala(symptom)yang menunjukkan adanya sesuatu yang salah dalam perkembangan anak anda. Kalau anak anda hampir sepanjang waktu tampak sangat hiperaktif, dalam situasi apapun yang dihadapinya maka gejala ini perlu diselidiki. Perangai demikian mungkin tetap ada untuk jangka waktu yang panjang dan cukup parah untuk mempengaruhi hubungannya dengan orang lain, kemampuan belajarnya, dan kebahagiaannya. Pola tingkah laku ini kadang-kadang disebut “sindrom hiperkinetik”. Umumnya sindrom hiperkinetik  menyebabkan seorang anak tidak bisa menjadi dewasa. Anak seperti ini tidak dapat mengembangkan pengendalian dirinya dengan laju yang sama seperti pada anak-anak lain yang seusia.
      Para ahli mempunyai perbedaan pendapat mengenai hal ini, akan tetapi mereka membagi ADHD ke dalam 3 jenis berikut ini:
1        Tipe anak yang tidak bisa memusatkan perhatian.
Mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, tetapi tidak hiperaktif atau Impulsif. Mereka tidak menunjukkan gejala hiperaktif. Tipe ini kebanyakan ada pada anak perempuan. Mereka seringkali melamun dan dapat digambarkan seperti sedang berada “di awang-awang”.
2        Tipe anak yang hiperaktif dan impulsive.
Mereka menunjukkan gejala yang sangat hiperaktif dan impulsif, tetapi bisa memusatkan perhatian. Tipe ini seringkali ditemukan pada anak- anak kecil.
3        Tipe gabungan.
Mereka sangat mudah terganggu perhatiannya, hiperaktif dan impulsif. Kebanyakan anak anak termasuk tipe seperti ini. Jadi yang dimaksud dengan hiperaktif adalah suatu pola perilaku pada seseorang yang menunjukkan sikap tidak mau diam, tidak terkendali, tidak menaruh perhatian dan impulsif (bertindak sekehendak hatinya). Anak hiperaktif selalu bergerak dan tidak pernah merasakan asyiknya permainan atau mainan yang disukai oleh anak-anak lain seusia mereka, dikarenakan perhatian mereka suka beralih dari satu fokus ke fokus yang lain. Mereka seakan-akan tanpa henti mencari sesuatu yang menarik dan mengasikkan namun tidak kunjung dating.

B.     Ciri-Ciri Anak Yang Hiperaktif
Ada tiga tanda utama anak yang menderita ADHD menurut Irawati Ismail (2009), yaitu:
1.Tidak ada perhatian.
Ketidakmampuan memusatkan perhatian atau ketidak mampuan untuk berkonsentrasi pada beberapa hal seperti membaca, menyimak pelajaran, dan sering tidak mendengarkan perkataan oranglain.
2.Hiperaktif
Mempunyai terlalu banyak energi. Misalnya berbicara terus menerus, tidak
mampu duduk diam, selalu bergerak, dan sulit tidur
3. Impulsif.
Sulit untuk menunggu giliran dalam permainan, sulit mengatur pekerjaanya, bertindak tanpa dipikir, misalnya mengejar bola yang lari ke jalan raya, menabrak pot bunga pada waktu berlari di ruangan, atau berbicara tanpa dipikirkan terlebih
dahulu akibatnya.
            Ciri-ciri khusus anak yang hiperaktif menurut Irawati Ismail (2009) diantaranya ialah sebagai berikut :
1. Sering menggerak-gerakkan tangan atau kaki ketika duduk, atau sering menggeliat.
2. Sering meninggalkan tempat duduknya, padahal seharusnya ia duduk manis.
3. Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan pada keadaan yang tidak          selayaknya.
4. Sering tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan dengan tenang.
5. Selalu bergerak, seolah-olah tubuhnya didorong oleh mesin. Juga, tenaganya tidak pernah habis.
6. Sering terlalu banyak bicara
7. Sering sulit menunggu giliran
8. Sering memotong atau menyela pembicaraan
9. Jika diajak bicara tidak dapat memperhatikan lawan bicaranya (bersikap apatis   terhadap lawan bicaranya).
C.    Faktor Penyebab Anak Yang Hiperaktif
Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak menjadi hiperaktif antara lain:
1. Faktor Genetik
Anak laki-laki dengan eksra kromosom Y yaitu XYY, kembar satu telur lebih                 memungkinkan hiperaktif dibanding kembar dua telur.
2. Faktor Neurologik
Penelitian menunjukan, anak hiperaktif lebih banyak disebabkan karena gangguan fungsi otak akibat sulit saat kelahiran, penyakit berat, cidera otak.
3. Faktor Lingkungan
Racun atau limbah pada lingkungan sekitar bisa menyebabkan hiperaktif terutama keracunan timah hitam (banyak terdapat pada asap knalpot berwarna hitam kendaraan bermotor yang menggunakan solar).
4. Faktor Kultural dan Psikososial
a. PemanjaanPemanjaan dapat juga disamakan dengan memperlakukan anak terlalu manis, membujuk-bujuk makan, membiarkan saja, dan sebagainya. Anak yang terlalu dimanja itu sering memilih caranya sendiri agar terpenuhi kebutuhannya.
b. Kurang disiplin dan pengawasan.
Anak yang kurang disiplin atau pengawasan akan berbuat sesuka hatinya, sebab perilakunya kurang dibatasi. Jika anak dibiarkan begitu saja untuk berbuat sesuka hatinya dalam rumah, maka anak tersebut akan berbuat sesuka hatinya ditempat lain termasuk di sekolah. Dan orang lain juga akan sulit untuk mengendalikannya di tempat lain baik di sekolah.
c. Orientasi kesenangan
Anak yang memiliki kepribadian yang berorientasi kesenangan umumnya akan memiliki ciri-ciri hiperaktif secara sosio-psikologis dan harus dididik agak berbeda agar mau mendengarkan dan menyesuaikan diri.
Satu hal lain yang membantu berkembangnya hiperaktivitas adalah penggunaan hukuman secara tidak bijaksana oleh orang tua.
D.   Problem-problem yang Biasa Dialami Oleh Anak Hiperaktif
1. Problem di Sekolah
Problem di sekolah biasanya anak tidak mampu mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan baik. Konsentrasi yang mudah terganggu membuat anak tidak dapat menyerap materi pelajaran secara keseluruhan. Rentang perhatian yang pendek membuat anak ingin cepat selesai bila mengerjakan tugas-tugas sekolah. Kecenderungan berbicara yang tinggi akan mengganggu anak dan teman yang diajak berbicara sehingga guru akan menyangka bahwa anak tidak memperhatikan pelajaran. Banyak dijumpai bahwa anak hiperaktif banyak mengalami kesulitan membaca, menulis, bahasa, dan matematika. Khusus untuk menulis, anak hiperaktif memiliki ketrampilan motorik halus yang secara umum tidak sebaik anak biasa.
2.  Problem di Rumah
Dibandingkan dengan anak yang lain, anak hiperaktif biasanya lebih mudah cemas dan kecil hati. Selain itu, ia mudah mengalami gangguan psikosomatik (gangguan kesehatan yang disebabkan faktor psikologis) seperti sakit kepala dan sakit perut. Hal ini berkaitan dengan rendahnya toleransi terhadap frustasi. Apabila mengalami kekecewaan, ia gampang bersikap emosional.
Selain itu, anak hiperaktif cenderung keras kepala dan mudah marah bila keinginannya tidak segera dipenuhi. Hambatan-hambatan tersebut membuat anak menjadi kurang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Anak dipandang nakal dan tidak jarang mengalami penolakan baik dari keluarga maupun teman-temannya. Karena sering dibuat jengkel, orang tua sering memperlakukan anak secara kurang hangat. Orang tua kemudian banyak mengontrol anak, penuh pengawasan, banyak mengkritik, bahkan memberi hukuman. Maka yang akan terjadi adalah reaksi penolakan dan pemberontakan pada anak. Hal ini mengakibatkan terjadinya ketegangan antara orang tua dengan anak. Baik anak maupun orang tua menjadi stress dan situasi rumah menjadi kurang nyaman. Akibatnya, anak menjadi lebih mudah frustrasi. Kegagalan bersosialisasi di mana-mana menumbuhkan konsep diri yang negatif. Anak akan merasa bahwa dirinya buruk, selalu gagal, tidak mampu, dan ditolak.
3.  Problem Berbicara
Anak hiperaktif biasanya suka berbicara. Dia banyak berbicara, namun sesungguhnya kurang efisien dalam berkomunikasi. Gangguan pemusatan perhatian membuat dia sulit melakukan komunikasi dan memberikan umpan balik. Anak hiperaktif cenderung sibuk dengan diri sendiri dan kurang mampu merespon lawan bicara secara tepat.
4.  Problem Fisik
Secara umum anak hiperaktif memiliki tingkat kesehatan fisik yang tidak sebaik anak lain. Beberapa gangguan seperti: asma, alergi, dan infeksi tenggorokan sering dijumpai. Pada saat tidur biasanya juga tidak setenang anak-anak lain. Banyak anak hiperaktif yang sulit tidur dan sering terbangun pada malam hari. Selain itu, tingginya tingkat aktivitas fisik anak juga beresiko tinggi untuk mengalami kecelakaan seperti: terjatuh, terkilir, dan keseleo.

E. Penanganan Anak Hiperaktif
Banyak orang tua yang tahu bahwa penyebab anak berperilaku disebabkan oleh masalah biologis. Ada  orang tua yang menanggapinya tidak dengan serius, tetapi ada juga yang menanggapi secara serius dan menghajarnya atau menghukumnya ketika mereka berperilaku agresif. Namun, bila terus- menerus dihukum dan dipukul, tidak akan mempan dalam upaya mendidik  anak seperti ini.
Menurut Dr. Mary Go Setiawani (2000) upaya yang perlu dilakukan dalam menangani anak hiperaktif melalui:
1.  Penggunaan Obat
Dokter umumnya menganjurkan penggunaan obat untuk menolong anak yang hiperaktif, dan hal itu pun sudah dibuktikan bermanfaat dalam menenangkan mereka. Jika masalahnya cukup serius dan penyebabnya bukan masalah emosi, maka penggunaan obat harus sesuai dengan petunjuk dokter dan jangan sampai ada efek sampingannya. Penting sekali untuk berkonsultasi dengan dokter ahli saraf.
2. Pengaturan Makanan
Dalam konsultasi dengan dokter sebaiknya orangtua menanyakan apakah anaknya itu alergi terhadap satu macam makanan. Selain itu, perlu ada pengendalian terhadap makanan sebab ada banyak bukti terhadap kebenaran ini.
3. Hindarkan Pemanjaan
Anak jangan dimanjakan jika tahu bahwa penyebab hiperaktifnya karena masalah biologis. Orangtua harus bertahan dengan peraturan yang telah diberikan dan menuntut anak agar menaatinya. Tunjukkan dengan mantap dan wibawa bahwa orangtua ingin ditaati oleh anak-anaknya supaya pernyataan ini juga memberi rasa aman kepada anak. Sikap bertahan ini bukan berarti kejam, keras, diktator atau berhati baja, tetapi sebaliknya justru untuk membina dan mengajar anak tentang apa yang harus mereka lakukan.
4. Menciptakan Lingkungan yang Tenang
Orang tua berupaya menciptakan suasana yang tenang di tempat anak itu biasa bergerak, misalnya: di kamar atau di ruang bermain. Bila lingkungan tempat tinggalnya sangat bising, sebaiknya pindah rumah agar anak itu dapat bertumbuh dalam situasi yang baik.
5. Memilih Acara Televisi dengan Hati-hati
Acara televisi yang menampilkan adegan kekerasan, lagu yang ribut dan sinar yang bergerak menyilaukan, dapat merangsang anak dan mengakibatkan mereka emosional. Cegahlah anak untuk meniru adegan-adegan yang tidak baik. Oleh sebab itu, pilihlah acara televisi yang beradegan lembut dan baik.
6. Gunakan Tenaga Ekstra dengan Tepat
Anak hiperaktif biasanya kurang dapat mengendalikan diri. Namun, apabila sikap agresifnya dapat disalurkan dalam aktivitas yang tepat, sesungguhnya akan mengurangi keonaran. Misalnya dengan mengizinkan dia mengikuti aktivitas di luar rumah atau membuat pekerjaan rumah bersama teman atau mengikutsertakan dalam proses belajar mengajar di kelas, sehingga dengan demikian ia dapat menyalurkan tenaga ekstranya dengan benar.
7. Membimbing dalam Kebenaran
Meski anak hiperaktif sering tidak mampu menguasai diri dengan perilakunya, orangtua atau guru tidak seharusnya bersikap acuh dan menyerah. Setiap perilaku yang tidak dapat diterima harus dicegah, kemudian tentukan suatu standar yang sesuai dengan kebenaran. Perlu ada kesabaran untuk mengajarkan hal ini, walaupun harus dilakukan secara berulang-ulang. Apabila orangtua tidak putus asa, anak akan mempunyai harapan untuk disembuhkan. Hal lain yang tidak boleh dilupakan adalah mengajak anak untuk berdoa kepada Tuhan dan bersandar pada pertolongan-Nya.

PROFIL SEKOLAH TK KARTIKA V-27
I.                    Indentitas Sekolah

1.         Nama Sekolah                                                 :  TK Kartika V - 27
            2.         Alamat Lengkap Sekolah                                 :  Jl. M.Alwi    Kel. Semayap                                        
                                                                                                   Kec.Pulau Laut Utara Kab. Kotabaru        
                                                                                                   Telp             
3.                  Tingkat Kepengurusan Persit Kartika               :  Cabang XXVII Dim 1004/Kotabaru        
                                                                                                   Chandra Kirana yang mengelola                                                                                                          Sekolah                            
            4.         Tanggal Pendirian Sekolah                               :  17 Juli 1967
5.                  Nomor dan Tanggal surat persetujuan
Pendirian/Penyelenggaraan Sekolah dari:
1)      YKJ Pusat / Persit KCK Pusat                    :  Nomor  Skep 21/KCKPDK/X/1980                 
                                                                                                   Tanggal 4 Oktober 1980
2)      Kantor Dep. Diknas yang berwenang        :  Nomor  KEP 022 / I /510 / DS / 1998  
                                                                           Tanggal 27 April 1998   
6.                  NIS / NSS / Nomor Registrasi                          :  Nomor 000090 / 002150901009  
                                                                          Tanggal 1 September 2004  
            7.         Waktu Penyelenggaraan Sekolah                     :  1.  Pagi
8.                  Yayasan yang mengelola sekolah   
a.         Nama                                                   :  Yayasan Kartika Jaya Koordinator                                                                              XXVI
b.         Alamat                                                 :  Jl. Yakut No. 19 Kotabaru
II.         Pelaksanaan Pendidikan
            1.         Kurikulum Nasional yang digunakan               :  TH 2010  5  Bidang Pengembangan   
            2.         Kurikulum Lokal                                             :  Ada / Tidak ada
            3.         Kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler yang          :  a.  Drumband            d.  Melukis
                        Dilaksanakan.                                                     b.  Angklung e.  Modeling   c.  Menari                     
III,       Peserta Didik
Kelompok
Jumlah Rombel
(Rombongan Belajar)
Jumlah
Murid
Murid

KET
L
P
Anak TNI
Anak Non TNI
A ( 4 – 5 th )
B ( 5 – 6 th )
C (….tahun )
2

3

-
60

71

-
33

40
27

31
3

4
57

68

Jumlah
5
131
73
58
7
124


IV.       Ketenagaan.
            A.        Pendidik ( Guru )
1.   Jumlah Guru Kelas  (termasuk Kepala Sekolah).               : 11 orang, terdiri dari:
            a.         Guru tetap
                        1)         Jumlah Guru PNS Dep.Diknas             :   5   orang
                        2)         Jumlah Guru PNS AD                          :    -   orang
                        3)         Jumlah Guru tetap Yayasan                 :    -   orang
            b.         Guru tidak tetap
                        1)         Jumlah Guru tetap Yayasan                 :    6   orang
                        2)         Guru Extra Kurikuler                           :    -   orang
2.            Jumlah Guru menurut ijasah dan sertifikasi Guru
S1/DIV
D3
Jurusan
D2
Jurusan
D1
Jurusan
SPGTK
SLTA Non Keguruan
Jumlah
Jumlah Guru yang sudah sertifikasi

8 (PG-PAUD)
1 (PAI)

-

1 (PGTK)

-

-

-

1


11


6


V.        Sarana dan Prasarana
A.                 Lahan dan Gedung
                        1.         Luas tanah dan Bangunan                    :   Tanah  672 M2  Bangunan   175, 9 M2
2.            Status kepemilikan Tanah & Bangunan
            Tanah              a.   Milik Dinas.    b.   Milik Yayasan.    c.   Lain-lain (sebutkan)
            Bangunan        a.   Milik Dinas.    b.   Milik Yayasan     c.   Lain-lain (sebutkan)
3.         Gedung / bangunan                              a.  Dibangun memang khusus untuk                                                                                  sekolah
4.         Status pemakaian                                 a.  Sendiri   
5.         Kondisi Gedung / Bangunan                a.  Rusak ringan  
6.         Bangunan terbuat dari                          :   Tembok
7.         Lantai terbuat dari                                :   Ubin
8.         Jumlah ruang belajar                            :  Kelompok   A    2   ruang
                                                                           Kelompok   B     3   ruang
9.         Ruang Kantor Kepala Sekolah             :  Ada
10.       Ruang Aula bermain                            :  Ada / tidak ada
                        11.       Ruang gudang                                      :  ada / tidak ada
12.       Dapur                                                  :  Ada / tidak ada
13.       Kamar  mandi / WC guru                     :  ada / tidak ada
14.       Kamar mandi / WC anak                     :  Ada/ tidak ada
15.       Ruang UKS                                          :  Ada / tidak ada
16.       Ruang Perpustakaan                            :  Ada / tidak ada
17.       Tempat cuci tangan                              :  Ada / tidak ada
18.       Halaman TK
            a.         Luas                                                     :   320  M2
            b.         Pagar dan pintu permanen                   :   ada / tidak ada
            c.         Halaman tempat bermain / olah raga    :   ada / tidak ada  160   M2
            d.         Taman hijau dan berbunga                  :   ada / tidak ada
            B.         Perabot.
1.         Ruang kelas
            a.         Meja dan kursi murid                           :     75 %  lengkap
            b.         Meja dan kursi guru                             :     75 %  lengkap
            c.         Lemari kelas                                        :     75 %  lengkap
            d.         Loker penyimpanan perlengkapan
                        belajar anak                                         :     90 %  lengkap
            e.         Papan tulis besar                                  :     90 %  lengkap
            f.          Papan tulis kecil untuk murid              :     75 %  lengkap
2.         Ruang Kantor.
            a.         Lemari guru                                         :   ada / tidak ada
            b.         Meja dan kursi                                     :   ada / tidak ada
            c.         Papan data                                           :   ada / tidak ada
            d.         Vandel TK                                           :   ada / tidak ada
            e.         Badge TK                                            :   ada / tidak ada
3.         Ruang Dapur.
            a.         Alat masak dan penyimpanannya        :   ada / tidak ada        
            b.         Alat makan dan minum                                   :   ada / tidak ada
4.         Ruang UKS
            a.         Lemari obat dan obat-obatan               :   ada / tidak ada
            b.         Timbangan dan alat ukur tinggi            badan   :   ada / tidak ada
            c.         Tempat tidur                                        :   ada / tidak ada
            C.         Alat peraga pendidikan dan alat bermain didalam kelas.
1.         Sudut (area) keluarga.   
            a.         Boneka-boneka                                               :   ada / tidak ada
            b.         Binatang-binatang tiruan                      :   ada / tidak ada
            c.         Perabot rumah tangga (bentuk kecil)    :   ada / tidak ada
            d.         Perabot kamar makan                          :   ada / tidak ada
            e.         Perabot kamar tidur                             :   ada / tidak ada
2.         Sudut (area) pengenalan lingkungan hidup (Alam sekitar).
            a.         Aquarium dengan ikan                        :   ada / tidak ada
            b.         Tanaman dalam pot                             :   ada / tidak ada
            c.         Biji-bijian                                             :   ada / tidak ada
            d.         Tumbuhan dalam perkembangannya   :   ada / tidak ada
            e.         Alat-alat pengetahuan alam                  :   ada / tidak ada
3.         Sudut (area)  Kebudayaan
            a.         Buku-buku cerita bergambar               :   ada / tidak ada
            b.         Buku perpustakaan untuk anak-anak   :   ada / tidak ada
            c.         Boneka-boneka untuk sandiwara         :   ada / tidak ada
                        boneka
            d.         Alat-alat untuk prakarya                      :   ada / tidak ada
            e.         Alat-alat untuk pendidikan                  :   ada / tidak ada
            f.          Alat-alat musik dan perkusi                 :   ada / tidak ada
4.         Sudut (Area)  Pembangunan.
            a.         Balok-balok bangunan                         :   ada / tidak ada      
            b.         Alat-alat pertukangan (bentuk kecil)    :   ada / tidak ada
            c.         Kendaraan-kendaraan (bentuk kecil)   :   ada / tidak ada
            d.         Tanda-tanda lalu lintas (bentuk kecil)  :   ada / tidak ada
5.         Sudut (Area) Ketuhanan.
            a.         Maket-maket dan gambar-gambar       
                        tempat ibadah                                      :   ada / tidak ada
            b.         Gambar-gambar dan patung-patung
                        tokoh agama                                        :   ada / tidak ada
            c.         Alat-alat ibadah dan upacara
                        keagamaan                                           :   ada / tidak ada    
D.                 Alat peraga pendidikandan alat bermain diluar kelas. 
1.         Bak pasir dengan alat-alat perlengkapannya    :   ada / tidak ada 
2.         Bak air dengan perlengkapannya                     :   ada / tidak ada
3.         Ayunan, jungkitan, papan titian, papan  
            luncur, panjatan                                               :   ada / tidak ada  
4.         Kebun anak-anak                                            :   ada / tidak ada
5.         Binatang peliharaan                                         :   ada / tidak ada
6.         Lain-lain ………………                                               :   ada / tidak ada
VI.       Perlengkapan Administrasi.
            1.         Administrasi Pendidikan.
a.         Buku pokok                                                     :   ada / tidak ada
b.         Buku klaper                                                     :   ada / tidak ada
c.         Buku absent guru dan murid                            :   ada / tidak ada
d.         Buku catatan pribadi / observasi                      :   ada / tidak ada
e.         Buku persiapan sehari-hari                              :   ada / tidak ada
f.          Buku kejadian sehari-hari                                :   ada / tidak ada
g.         Buku keuangan ( Kas )                                    :   ada / tidak ada
h.         Buku penerimaan gaji                          :   ada / tidak ada
i.          Buku daftar personel                           :   ada / tidak ada
j.          Buku riwayat hidup personel               :   ada / tidak ada
k.         Buku Notulen rapat                             :   ada / tidak ada
l.          Buku agenda                                        :   ada / tidak ada 
m.        Buku Inventaris                                               :   ada / tidak ada
n.         Buku Ekspedisi                                                :   ada / tidak ada
o.         Buku mutasi guru dan murid               :   ada / tidak ada
p.         Buku tamu                                           :   ada / tidak ada
2.                  Laporan bulanan untuk    
a.         Kantor Dinas Pendidikan                                 :   ada / tidak ada
b.                  Pengurus Persit yang menyelenggarakan
Sekolah                                                                        :   ada / tidak ada
VII.            Pembiayaan / Keuangan
a.         Bantuan dana dari Pemerintah Daerah                         :   ada / tidak ada
b.         Anggaran swadaya dari Yayasan /
            Penyelenggara Sekolah                                                            :   ada / tidak ada
c.         Sumber dana lain (sebutkan )                                      :   Uang sekolah persiswa
                                                                                                    @ Rp. 105.000,- perbulan
d.         Menyusun Rencana Anggaran Penerimaan                  :   ada / tidak ada
            dan Belanja Sekolah ( RAPBS )
e.                   Penggunaan Anggaran meliputi antara lain
1)         Kesejahteraan guru disamping gaji bulanan     :   ada / tidak ada
2)    Kesejahteraan tenaga kependidikan disamping gaji bulanan                    :   ada / tidak ada
3)    Kesejahteraan murid berupa extra fooding                                               :   ada / tidak ada 
4)    Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan Prasarana pendidikan               :   ada / tidak ada
5)    Lain-lain   (sebutkan) …………………………………………………………….
        f.  Pelaporan keuangan dilaksanakan secara berjenjang, tertib dan          :   ada / tidak ada 
teratur pada awal dan akhir tahun pelajaran kepada Persit yang
            menyelenggarakan sekolah
           
A.    Identitas Anak
Nama                           : DAPPA IBRAHIM    
Jenis kelamin               :LAKI - LAKI
Usia                             : 4 th                           
Tempat Tanggal Lahir    : Kotabaru,10 jagustus 2014
Kelas                           :  TK A                                   
Jenis Hambatan           : Anak Selalu bergerak tidak kenal lelah
Agama                                     : Islam
Anak ke                       : 1
Status dalam keluarga  :            Anak Kandung
Jumlah Saudara           : 1
B. Keterangan Orangtua / Wali
Nama Ayah                 : Muhammad Syamsul                                    
Umur                           : 36 Tahun                  
Pendidikan Terakhir    : SMU                                     
Pekerjaan                     : Swasta
      Nama Ibu                     : Nur Hayati                            
      Pendidikan Terakhir    : MA
      Pekerjaan                      :  Berdagang                           
      Alamat Orang Tua       : Jl. Brigjen H. Hasan Basri Desa Semayap
Riwayat Hidup Anak
A .    Ciri Anak
Dappa adalah anak usia dini yang berusia 4 tahun, dia memiliki kepribadian yang sangat pendiam, lincah, sukamenggambar walau[pun hanya berupa coretan,dia suka menempel gambara, jika dilihat dari kecerdasan. Namun, Dappa ini sangat sulit untuk diam dia selalu melakukan apapun itu menulis, berjalan,berlari, maupun bermain. Jika diberi tugas, iakadang kadang mau kadang kadang tidak mau .
B.  Penyebab
Jika dilihat dari kepribadian dan tingkah laku Dappa termasuk anak yang jarang diperhatikan orang tuanya, karena selain kedua orang tuanya bekerja Dappa banyak di asuh oleh neneknya dan keluarganya, kurangnya perhatian orang tuanya membuat Dappa lebih banyak bermain dan beraktivitas tanpa adanya pengawasan selain itu Dappa kurang mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya karena kesibukan yang bekerja dari pagi hingga sore hari.

LEMBAR WAWANCARA ORANGTUA/WALI
1. Sebelum kelahiran                                                   1.  apakah ibu sehat selama mengandung? Sehat
2. Saat kelahiran, lama kandungan                              2.  apakah cukup bulan, berat bada 3 kilogram panjangnya lupa
                              3. Melahirkan di                                                          : Rumah sakit
4. Ditolong oleh                                                           : Dokter Dan suster
5. Proses kelahiran                                                       : Normal
6. Makanan pertama yang diberikan                            6. susu kaleng, mulai umur…bulan sampai…bulan    
7. Perkembangan tengkurap anak                                : Baik
8. Perkembangan duduk anak                                      :Baik
9. Perkembangan pengucapan kata                              :Lambat  usia 3 th baru biasa                                                                                                                 mengucapkanj kata mama
10. Perkembangan kelancaran berbicara                                  : Kurang lancar
11. Subyek dalam hal mengisap jempol                                   : tidak pernah  
12. Berapa jam pola tidur anak                                                : Kalu siang hampir tidak pernah tidur
13. Subyek terhadap perhatian dalam lingkungan        : Anak tidak perduli dengan                                                                                                                   lingkungannya          
14. Subyek dalam hal perasaan takut                           : Seakan tidak pernah takut
15. Subyek dalam hal perasaan malu                           : kadang kadang
16. Subyek dalam hal kegiatan sehari-hari                   : Bermain sendiri                                
17. Anak tidak merasa lelah dengan aktifitasnya                    : Tidak
18. Anak menjadi makan sendiri                                 : Selalu dibantu
19. Anak menjadi bergaul dengan anak sebaya                       : Anak berteman klau waktu jam                                                                                                         sekolah saja ,apabila dirumah anak                                                                                                     bersama dengan orang tua atau                                                                                                                        neneknya saja












LEMBAR ASESMEN UNTUK ANAK ADHD
LEMBAR ASSESMEN
Nama Anak     : Dappa Ibrahim
Usia                 : 4 Tahun
Sekolah           : TK KARTIKA V-27

Beri tanda ceklish (√) pada kolom keterangan!
Mohon dijawab dengan  jujur dan sesuai dengan kondisi anak yang sebenarnya.
No
Ruang lingkup
Keterangan
Ya
Tidak
1
Tidak  bisa memperhatikan dengan baik-baik terhadap sesuatu yang detil


2
Berbuat  kesalahan terhadap pekerjaan sekolah atau kegiatan-kegiatan lainnya


3
Berlaku  ceroboh/semberono dalam pekerjaan sekolah atau kegiatan-kegitan lainya


4
 Mengalami  kasulitan dalam memusatkan perhatian terhadap tugas-tugas  sekolah atau kegiatan bermain


5
Tidak  mendengar apabila diajak bicara secara langsung


6
Melupakan perintah/instruksi


7
Gagal dalam menyelesaikan pekerjaan sekolah dan kegiatan lainnya


8
Kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolah dan kegiatan lainnya


9
Seringkali kehilangan barang-barang penting miliknya, seperti pensil, buku, mainan, tugas sekolah, dan alat tulis lainnya.


10
Menghindari, tidak menyukai atau  enggan untuk melaksanakan tugas-tugas yang membutuhkan usaha mental seperti membaca, menulis, dan berhitung.


11
Seringkali bingung/mudah terganggu oleh rangsang dari luar


12
Mudah lupa dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan kegiatan sehari-hari


13
Gelisah dengan tangan atau kaki anak, sering menggeliat di kursi


14
Sering meninggalkan tempat duduk di kelas atau di tempat lainnya dimana anak diharapkan tetap duduk


15
Sering berlarian atau naik-naik secara berlebihan


16
Mengalami kesulitan dalam bermain atau   kegiatan lian


17
Sering bergerak berlebihan


18
Berbicara berlebihan


19
Jika anak diberi pertanyaan, suka memberi jawaban sebelum pertanyaan selesai.


20
 Jika dihadapkan dalam situasi antrian, anak mengalami kesulitan menanti giliran.


21
Suka mengganggu orang lain


                 
1. LEMBAR OBSERVASI
INSTRUMEN IDENTIFIKASI
ASPEK PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK HIPERAKTIF

IDENTITAS :ANAK
Nama               :DAPA IBRAHIM                                              Kelas             : A
Usia saat ini     : 4 TAHUN                                                       sekolah          : TK KARTIAK V-27
Jenis Kelamin  : LAKI LAKI                                                  
ASPEK
JENIS
INDIKATOR
PRESENTASE
DESKRIPSI KUALITATIF
YA
TIDAK



PERKEMBANG-AN KOGNITIF /
HIPERAKTIF, IMPULSIF DAN KURANG PERHATIAN























PERKEMBANG-AN KOGNITIF /
HIPERAKTIF, IMPULSIF DAN KURANG PERHATIAN









PERKEMBANG-AN KOGNITIF /
HIPERAKTIF, IMPULSIF DAN KURANG PERHATIAN
1.       Anak tidak mendengarkan instruksi dari Guru
2.       Anak tidak mampu duduk selama 15 detik
3.       Anak bergerak lebih aktif dari anak lain
4.       Anak menabrak meja dan kursi di dalam kelas
5.       Anak tidak mampu memusatkan perhatian bermain warna
6.       Anak tidak perhatian dalam tugas yang diberikan
7.       Sering lupa kalau disuruh
8.       Gelisah saat disuruh duduk diam
9.       Anak dapat mengerjakan tugas sesuai instruksi
10.   Anak tidak duduk tenang dalam belajar mengelompokkan ukuran benda kecil dan besar
11.   Anak tidak bersikap tenang dan berkonsentrasi dalam belajar benda yang kecil, sedang dan besar

12.   Anak gelisah dalam mengelompokkan ukuran benda panjang dan pendek
13.   Anak tidak mampu melipat kertas dengan rapi
14.   Anak beceloteh saat menulis
15.   Anak tidak mampu menunggu pembagian mainan oleh guru
16.   Anak tidak menghiraukan disuruh menulis di papan tulis
17.   Anak tidak mampu mendengar dan memperhatikan guru
18.   Anak tidak mau mengerjakan tugas

19.   Anak cepat lupa meletakkan alat tulisnyas
20.   Anak tidak fokus dalam belajar menyusun balok dengan benar
21.   Terlalu cepat/ lambat mengerjakan tugas
22.   Suka marah-marah tidak jelas saat mengerjakan tugas
23.   Sering frustasi dalam mengerjakan tugas
24.   Menjawab sebelum pertanyaan guru selesai
25.   Suka menari tanpa kendali saat belajar
26.   Sering mencari perhatian guru dengan  keaktifannya
27.   Paling bosan saat disuruh menulis
ü   

ü   

ü   

ü   




ü   
ü   

ü   

ü   

ü   



ü   




ü   

ü   


ü   


ü   

ü   

















INSTRUMEN IDENTIFIKASI
ASPEK PERKEMBANGAN EMOSI ANAK HIPERAKTIF
(OBSERVASI)
IDENTITAS     :
Nama               :DAPPA IBRAHIM                                          Kelas               : A
Usia saat ini     :4 Tahu                                                                        Asal sekolah    :TK KARTIKA V-27
Jenis kelamin   :laki laki                                                          
ASPEK
JENIS
INDIKATOR
PRESENTASE
DESKRIPSI KUALITATIF
YA
TIDAK






PERKEMBA-NGAN EMOSI / HIPERAKTIF, IMPULSIF DAN KURANG PERHATIAN


























PERKEMBA-NGAN EMOSI / HIPERAKTIF, IMPULSIF DAN KURANG PERHATIAN


1.      Anak mengganggu temannya saat belajar
2.      Anak bergerak kacau di kelas
3.      Anak memukul teman saat belajar menyusun balok
4.      Anak  keluar kelas sebelum jam istirahat
5.      Anak mencela guru saat belajar
6.      Anak naik ke atas meja saat belajar
7.      Meletakkan mainan dengan sembrono
8.      Anak mengambil pensil temannya saat belajar
9.      Anak tidak memasukkan kembali buku tulisnya
10.  Anak tidak duduk dengan tenang di kelas
11.  Anak melempar objek mainannya kepada teman
12.  Anak tidak dapat mengekspresikan saat ia merasa suka atau tidak
13.  Anak tidak mengembalikan alat tulis yang dipinjamnya
14.  Anak mengambil makanan temannya saat istirahat
15.  Anak memukul teman saat mengantri
16.  Anak menabrak temannya saat di dalam kelas
17.  Anak menabrak papan tulis saat berjalan
18.  Anak menabrak meja saat berjalan
19.  Anak mempunyai waktu tidur yang sedikit
20.  Sering menghindar ketika disuruh makan
21.  Tidak suka dipeluk
22.  Sering marah dan frustasi saat bosan
23.  Sering berputar-putar di dalam kelas
24.  Tidak suka berada dalam ruangan kecil
25.  Melempar barang tanpa kendali
26.  Tantrum saat dipeluk
27.  Suka mengejek temannya tanpa kendali
28.  Sering menghamburkan barang yang disekatnya
29.  Suka berceloteh tidak jelas saat disuruh tidur
30.  Tidak mempunyai rasa lelah dalam aktifitasnya
ü   

ü   

ü   

ü   


ü   

ü   



ü   








ü   































INSTRUMEN IDENTIFIKASI
ASPEK PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK HIPERAKTIF
(OBSERVASI)
IDENTITAS :
Nama               :DAPPA IBRAHIM                              Kelas               :A
Usia saat ini     :4 Tahun                                              Asal sekolah    :TK KARTIAK V-27
Jenis Kelamin  :Laki-laki                                                        
ASPEK
JENIS
INDIKATOR
PRESENTASE
DESKRIPSI KUALITATIF
YA
TIDAK





PERKEMBAN-GAN SOSIAL / IMPULSIF DAN KURANG PERHATIAN

























PERKEMBAN-GAN SOSIAL / IMPULSIF DAN KURANG PERHATIAN



















PERKEMBAN-GAN SOSIAL / IMPULSIF DAN KURANG PERHATIA
PERKEMBAN-GAN SOSIAL / IMPULSIF DAN KURANG PERHATIAN
PERKEMBAN-GAN SOSIAL / IMPULSIF DAN KURANG PERHATIAN

1.      Anak bersikap aktif / pasif terhadap orang yang baru ia kenal
2.      Anak tidak  menghiraukan guru pengajarnya
3.      Anak tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru
4.      Anak tidak mau bermain secara berkelompok
5.      Anak tidak menghiraukan sekitarnya bermain
6.      Sering membuat ramai karena keaktifannya
7.      Anak lebih banyak bicara tidak jelas
8.      Anak sering memotong pembicaraan orang lain
9.      Anak sering lupa dan tidak fokus dalam tugas kelompok dengan temannya
10.  Pola istirahat anak yang sedikit
11.  Tidak merasa kelelahan dengan gerakan-gerakan kacau sepanjang hari
12.  Tidak menghiraukan ibunya yang memanggil
13.  Tidak mau diam
14.  Selalu menunda pekerjaan
15.  Sulit diajak bicara secara langsung (berhadapan)
16.  Tantrum saat keinginannya tidak ada yang mengerti
17.  Pola makan yang sulit/ tidak teratur
18.  Hanya memikirkan diri sendiri
19.  Sering menjatuhkan temannya saat berlari
20.  Lebih suka berada di luar ruangan (out door)
21.  Anak tidak dapat mengenal dan menyebutkan nama temannya di dalam kelas
22.  Anak tidak dapat disuruh memperkenalkan diri
23.  Anak sering tidak menyadari orang baru di lingkungannya
24.  Anak tidak memperhatikan temannya mengajak bicara
25.  Anak tidak dapat mengatakan pinjam pensil dengan temannya
26.  Anak tidak dapat menunjukkan orangtuanya saat ditanya guru
27.  Anak sering bingung dengan orang baru
28.  Anak tida  bermain tenang dengan teman
29.  Anak menghindar saat ditanya namanya
30.  Anak tidak membantu temannya yang jatuh
31.  Anak tidak dapat meminjamkan buku dengan temannya
32.  Anak berjalan-jalan di dalam kelas
33.  Anak tidak dapat mengikuti gerakan guru saat olahraga
34.  Anak tidak menoleh saat dipanggil
35.  Anak tidak dapat berinteraksi dengan sopan
36.  Anak tidak merespon lawan bicaranya
37.  Anak tidak bersikap baik dengan lingkungannya
38.  Anak tidak dapat bicara meminta untuk pergi ke toilet
ü   


ü   

ü   

ü   

ü   


















ü   

ü   
















BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan     
 Anak hiperaktif adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktivitas (GPPH) atau attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD). Kondisi ini juga disebut sebagai gangguan hiperkinetik. Dahulu kondisi ini sering disebut minimal brain dysfunction syndrome. Terhadap kondisi siswa yang demikian, biasanya para guru sangat susah mengatur dan mendidiknya. Di samping karena keadaan dirinya yang sangat sulit untuk tenang, juga karena anak hiperaktif sering mengganggu orang lain, suka memotong pembicaran guru atau teman, dan mengalami kesulitan dalam memahami sesuatu yang diajarkan guru kepadanya.
  Bimbingan dan konseling menjadi sarana mengatasi anak hiperaktif baik bimbingan konseling yang dilakukan di rumah maupun di sekolah. Selain itu perlu ada kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua dalam menangani anak yang hiperaktif. Kerjasama yang baik antara semua pihak dalam menangani anak hiperaktif akan sangat membantu dalam perbaikannya kedepan demi masa depan anak tersebut.
 
B. Saran    
 Oleh karena itu, lebih baik memilihkan aktivitas yang memberi mereka kebebasan bergerak. Atau membuat diagnosis lengkap yang memerlukan penilaian dari seorang pakar yang berpengalaman dalam mengevaluasi beberapa hal yang bisa menimbulkan sikap yang tidak dapat memusatkan perhatian. Diagnosis dibuat dengan mempelajari corak tertentu tingkah laku anak-anak serta laporan tingkah laku mereka di rumah dan di sekolah dari ibu bapak dan guru sekolah. Kerapakali perawatan ADHD yang berhasil, melibatkan pendekatan multidisiplin yang melibatkan bidang pengobatan, psikologi, social dan pendidikan.Untuk penanganan anak hiperaktif sebaiknya memiliki kelas khusus yang bisa menanganinya secara benar dan tepat seperti kelas Inklusi.

 
DAFTAR PUSTAKA


Aisyah, sity, dkk. Perkembangan dan Konsep Dasar AUD, Jakarta; Universitas Terbuka,2009
Papalia E. Diane, Sally wendkos old, Ruth Duskin Feldman, Human Development ( Psikologi Perkembangan), Cet : Ke-1,  Jakarta; Kencana, 2008
Taylor Eric, Anak yang Hiperaktif, Jakarta; PT. Gramedia Pustaka Utama, 1992
Suryadi, Drs,2007 Cara Efektif Memahami Perilaku Anak Usia Dini
Anonim. 08 April 2007, Membimbing anak Hiperaktif.
M. Sholikul Huda. Mengenal Anak Hiperaktif (Gangguan Hiperkinetik). Htttp///www.kaffa/web.id




Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERAN MASYARAKAT SEKOLAH DALAM MERANGSANG KREATIFITAS DAN BAKAT ANAK

TERAPI ABA PADA ANAK AUTIS