MAKALAH HIPERAKTIF


Pengertian
Hiperaktif adalah suatu kelainan pada gangguan tingkah laku (psikis) yang berlebihan dan berbeda dengan anak-anak lain pada umumnya.
Dalam istilah kedokteran, pengertian hiperaktif disebut sebagai Attention Deficit Discroder (ADD), yakni gangguan pemusatan perhatian dengan perilaku yang berlebih dan tidak terkontrol seperti anak-anak pada umumnya.

Penyebab Hiperaktif

Hiperaktif disebabkan karena adanya gangguan pada pusat perhatian atau lebih tepatnya di bagian saraf otak motorik sang anak. Gejala hiperaktif bisa dilihat dari ketidakmampuannya dalam memusatkan perhatian, pikiran dan konsentrasi.
Sehingga si anak hiperaktif tersebut akan lebih asyik dengan dunianya sendiri daripada memperhatikan arahan dari orang tua atau guru di sekolahnya.

Ciri-ciri Anak Hiperaktif

Dewasa ini, telah banyak ditemukan beragam ciri-ciri anak hiperaktif yang telah tersebar di penjuru dunia. Semua hal tersebut tentunya tidak lepas dari pendidikan orang tua yang mempengaruhi pikiran sang anak.
Berikut ini beberapa gejala atau ciri-ciri anak hiperaktif yang sudah kami rangkum:
  • Banyak beraktivitas, tapi tidak mudah lelah
  • Sulit fokus saat belajar maupun terhadap sesuatu yang berada di sekitarnya
  • Sering merusak barang atau mainan di sekitarnyaSering melawan apabila dinasehati
  • Sering mengganggu teman atau jail
  • Sifatnya cenderung tidak mudah sabar, sehingga ia lebih mudah frustasi dalam melakukan suatu hal
  • Suka berbicara dengan volume keras, bahkan berteriak sekalipun
  • Sering memotong pembicaraan teman
  • Suka menjadi perhatian publik, namun hanya memiliki sedikit teman karena lebih suka bermain sendiri
  • Beberapa anak hiperaktif mengalami keterlambatan perkembangan motorik dan bahasa
  • Tidak pernah berpikir panjang (impulsif), langsung bertindak tanpa mengetahui jika yang dilakukannya bisa saja bahaya

 

Faktor Penyebab Hiperaktif

Berikut ini terdapat tiga faktor yang menjadi sumber penyebab hiperaktif seorang anak:

Faktor Genetik

Genetik atau faktor keturuan adalah satu dari sekian faktor yang paling sering dialami pada anak hiperaktif. Jika orang tua atau saudara pernah memiliki riwayat hiperaktif, maka hampir dipastikan kemungkinannya sekitar 25%-35% akan turun kepada anaknya nanti.

Faktor Neurologik

Terjadinya hiperaktif lebih diakibatkan oleh adanya faktor neurologik. Yakni masalah yang berhubungan dengan prenatal, seperti persalinan dengan ekstrasi forcep, lamanya proses persalinan, distres fetal dan lain sebagainya.

 

 

 

 

 

Beragam cara menenangkan anak hiperaktif

Anda sudah bingung menghadapi si kecil yang aktif ke sana ke mari? Berikut ini ada beberapa hal yang bisa membantu Anda menghadapi anak hiperaktif agar lebih tenang dan fokus.

1. Jauhkan dari gangguan

Hal-hal kecil yang mungkin tidak Anda sadari dapat mengalihkan perhatian dan mengganggu konsentrasi anak hiperaktif. Itu sebabnya, penting bagi Anda untuk mengatur suasana nyaman di sekitarnya, terutama saat anak Anda sedang mengerjakan PR atau bahkan belajar untuk persiapan ujian.
Jangan memaksanya untuk duduk tenang, karena hal ini justru akan membuat ia semakin gelisah. Tapi, mengurangi gangguan di sekitarnya akan membantunya lebih fokus. Misalnya, dengan menempatkan si kecil jauh dari area pintu, jendela, dan segala hal yang jadi sumber kebisingan.

2. Atur pola hidup yang terstruktur

Anak hiperaktif membutuhkan perintah yang jelas dan sebuah pola terstruktur untuk diikuti. Pasalnya, anak hiperaktif cenderung lebih cepat cemas saat mereka tidak tahu apa yang harus melakukan selanjutnya.
Oleh karena itu, buatlah rutinitas yang sederhana dan terjadwal di lingkungan rumah Anda. Misalnya menentukan kapan waktunya untuk makan, sikat gigi, belajar, bermain, dan bahkan tidur. Dengan rutinitas yang terencana, otak si kecil akan belajar menerima sesuatu yang lebih terstruktur. Sehingga diharapkan ini akan membuatnya lebih tenang dan fokus untuk melakukan sesuatu.

3. Membuat peraturan yang jelas dan konsisten

Beberapa orang tua memang memiliki caranya sendiri untuk mendidik anak. Ada yang mungkin menetapkan banyak peraturan, ada pula yang lebih santai. Namun sayangnya, anak hiperaktif tidak bisa dididik dengan cara yang santai. Mereka umumnya membutuhkan peraturan yang jelas dan konsisten. Itu sebabnya, penting untuk menerapkan disipilin positif dan sederhana di rumah.
Jangan lupa berlakukan sistem hukuman dan hadiah. Berikan pujian ketika si kecil memahami dan menuruti peraturan serta perintah yang Anda berikan. Tunjukanlah bagaimana perilaku baiknya tersebut mengarah pada hasil yang positif. Namun, ketika anak melanggar aturan tersebut, jangan lupa berikan konsekuensi dengan alasan yang jelas.

4. Sabar

Anak hiperaktif memang sering kali membuat Anda kesal. Ia bisa menunjukkan perasaan dengan sangat jelas dan gamblang, entah itu kegembiraan atau ledakan kemarahan secara tiba-tiba saat suasana hatinya memburuk.
Meski begitu, Anda disarankan untuk tetap tenang dan sabar. Hindari membentak, dan memberikan hukuman fisik pada anak. Ingat, Anda ingin mengajarkan mereka untuk lebih tenang dan tidak agresif, kedua hal tersebut justru akan membuat kemarahan si kecil semakin tidak terkendali.
Anda dapat mendinginkan kepalanya dengan mengajarkan teknik pernapasan sederhana: mengambil napas dalam-dalam lalu menghembuskan secara perlahan selama beberapa kali sampai ia merasa tenang.

5. Memperhatikan makanan yang dikonsumsi

Beberapa orang beranggapan jika konsumsi gula berlebih akan menyebabkan anak menjadi hiperaktif. Padahal, tidak demikian. Pasalnya, sampai saat ini belum ada penelitian yang terbukti secara ilmiah bahwa gula bisa menyebabkan seseorang jadi hiperaktif. Meski begitu, konsumsi gula memang sedikit banyak bisa mempengaruhi perilaku seseorang.
Gula merupakan karbohidrat sederhana yang mudah diserap oleh tubuh namun bisa membuat peningkatan dan penurunan kadar darah dalam tubuh dengan cepat. Pada anak, penurunan kadar gula darah yang tiba-tiba ini dapat mengakibatkan ia menjadi rewel karena tubuh seolah-olah kekurangan energi dan sel-sel tubuh kelaparan. Hal inilah yang justru membuat perilaku dan suasana hati si kecil menjadi tidak stabil.
Itu sebabnya, penting bagi Anda untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsinya sehari-sehari. Penuhi asupan nutrisinya dengan gizi yang seimbang dari buah dan sayuran. Selain itu, hindari pula makanan olahan pada anak.





















Daftar Pustaka
https://hellosehat.com/parenting/tips-parenting/mengatasi-anak-hiperaktif/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

OBSERVASI ANAK ADHD

PERAN MASYARAKAT SEKOLAH DALAM MERANGSANG KREATIFITAS DAN BAKAT ANAK

TERAPI ABA PADA ANAK AUTIS